Anime Movie Review : Memahami Bahasa Isyarat dengan Koe no Katachi

Update : diedit untuk menambah poin penggunaan bahasa isyarat.

Picture from IMDb

Udah anime film pula… Ahahaha… Hahaha

Yap ini murni film anime, beda ya sama anime series yang dibikin film atau singkatnya, OVA /anggukangguk

…. Yang sebenarnya diadaptasi dari manga yang berjudul sama.

Dapet filmnya sih lagi lagi dari adik saya. Aslinya saya minta Bohemian Rhapsody, tapi dia juga ada Koe no Katachi, yaudah sekalian aja.

Pertama kali pas nonton, ternyata film ini dibikin sama the one and only KYOTO ANIMATION!!! Gila…

Aku jadi ekspetasi banyak banget karena produksi mereka emang bagus banget. Mereka juga yang menangani anime anime superb kayak K-ON, Hibike Euphonium, dan yang paling terakhir adalah Violet Evergarden.

Plot

Oke balik lagi ke filmnya. Scene diawali dengan seorang cowok bernama Ishida yang balikin semua uang hasil kerja kerasnya ke ibunya lalu bunuh diri.

Lalu ditrack lagi ke masa Ishida waktu masih SD. Waktu itu ada kedatangan murid baru namanya Nishimiya Shouko.

Dan Nishimiya Shouko ini penyandang disabilitas makanya dia menggunakan notes untuk berkomunikasi dengan teman temannya.

Namun, sejak saat itu jadi ada aja yang membuli dia. Termasuk Ishida ini. Yang paling parah, dia sampai merusak alat pendengaran Shouko lima kali dan alat pendengarnya itu mahal sekali.

Gak cuman itu aja, bahkan dia dan teman temannya sengaja mengolok dia, kalaupun Shoukonya baik malah dipaksa supaya Shouko marah sama dia.

Hingga akhirnya singkat kata, kejadian itu ketahuan sama wali kelas dan Ishida dimarahin. Udah dimarahin eh, temannya Ishida malah nusuk dari belakang gitu deh jadi berbalik memusuhi dan membuli Ishida.

Ishida belum pernah minta maaf sama sekali sampai Shouko pindah ke sekolah lain.

Waktu terus berlalu, kembali ke masa Ishida di SMA dimana waktu mau bunuh diri, ketahuan sama ibunya sampai ibunya (tidak sengaja) membakar uang pemberian Ishida.

Abis itu di sekolah, ketemu lagi Ishida sama Shouko yang kebetulan ambil kelas bahasa isyarat. Dari situlah mereka mulai mencoba temenan lagi walaupun Shouko sempat freaked out, ya.

Dari situ Ishida yang sendirian perlahan mulai dapat teman teman baru dan teman lamanya waktu SD walaupun tidak semua. Ternyata juga Ishida sudah mengerti bahasa isyarat.

Nah dari sinilah penggunaan bahasa isyarat mulai banyak digunakan. Beberapa kali mereka berkomunikasi dengan itu.

Beberapa kali mereka hangout bareng sampai akhirnya masalah yang belum terselesaikan waktu SD muncul ke permukaan. Masalahnya adalah apakah Ishida (dan Shouko) sanggup menyelesaikannya?

Grafis dan Karakter

Kalau dilihat dari stylenya anime ini, ya seperti anime kyoani pada umumnya. Makanya karakternya juga pada mirip mirip dengan anime kyoani yang sebelum sebelumnya.

Mesti waspada juga sih sama karakter yang bernama Ueno Naoko ini. Dia berusaha spread negatif banget supaya Shouko merasa bersalah dan gak boleh bahagia.

Jujur, karakter ini yang paling ngetrigger saya dimana orang ini gak mau orang lain bahagia. Maunya menderita terus, dan dia pemeran antagonis terhebat sih, harus diakui. Gak cuman sekedar jahatin orang, tapi juga menghabisi orang tersebut sampai sedetail detailnya sehingga tercapai tujuannya : Shouko tidak bahagia.

Even dia berani melawan orang tua yang dimaksud adalah orangtuanya Shouko. Menyalahkan mereka karena menyalahkan Shouko.

Oke, stop.

Ada juga karakter Nagatsuka yang setia banget sama Ishida. Kemudian ada adiknya Shouko yang namanya Yuzuru, sayang banget sama Shouko.

Ada juga Kawai Miki yang sebenarnya susah ditebak, dia antara di sisi jahat atau sisi baik, namun dia hanya bermasalah untuk jujur pada dirinya sendiri aja.

Rekomendasi

Aku semangat banget sih review ini terlebih ini buatan kyoani dan banyak bahasa isyarat yang mana langsung teringat… ah sudahlah wwwww

Bagi yang pengen banget nonton film yang banyak bahasa isyarat, rekomen banget sih film anime ini.

Tapi masalahnya, siapin jantung aja. Anime ini amat sangat parah emosionalnya apalagi pas bagian Shouko dibully waktu masih SD. Juga mengandung kepahitan karena masa lalu yang belum terselesaikan.

Penggunaan Bahasa Isyarat dan Masalah Moral

Di anime ini banyak memang penggunaan bahasa isyarat, namun kalau dilihat dari masa SD Shouko dan kawan kawan, terlihat masih ada yang menutup diri tidak mau berkomunikasi dengan bahasa isyarat dan memilih notes saja. Walau dalam kenyataannya, mereka memilih meneriakinya mengira ia tidak akan mendengar dan terlebih (menganggap) ia sudah menggunakan alat pendengar.

Itu yang dipaparkan oleh Naoko yang memang membenci Shouko. Maka dia mengalami fallacy berupa who’s talking. Juga dilakukan oleh Kawai walaupun sebenarnya Kawai tidak membenci Shoko.

Sebenarnya tidak bermaksud untuk memaksa semua orang untuk memakai bahasa isyarat, tidak. Namun kalau ingin berkomunikasi dengan baik dan menjadi orang yang sensible, setidaknya belajar dasarnya saja sudah cukup.

Moral of the Story

Anime ini juga ngajarin kita betapa beruntungnya kita hidup.

Aku inget banget katanya Ishida, memang sih kita banyak melakukan kesalahan, tapi ga ada yang seharga nyawa kita.

Jadi, sayangin nyawanya ya. Kalo bisa, jangan sampai nyawa kalian ambil sendiri, hanya Tuhan yang berhak ambil nyawa kita.

Karena, akan terlalu banyak hal hal yang bisa kita capai namun jadi sia sia hanya karena bunuh diri.

Kalau kalian ada masalah dan kehilangan pengharapan, cerita sama orang, cari pertolongan! Setidaknya kamu ada orang yang sayang sama kamu dan mau dengerin kamu. Jangan hadapi sendirian!