Webtoon Feast 2023

Yak, kek gitu kurang lebih namanya. Di mana aku bakal bahas banyak nih tentang webtoon yang aku baca, MENGINGAT YA… baru nyadar saya baca webtoon lebih sering daripada biasanya. Dulu cuman sekedar baca True Beauty, Si Unis, atau gak Pasutri Gaje. Tiga itu aja puterannya tapi seiring berjalannya waktu malah bertambah banyak begitu saja. Udah puluhan kayaknya.

Aku mau bahas yang belum pernah kubahas sama sekali yak di sini.

True Beauty

Ini udah dari jaman 2018an sampai sekarang masih berlanjut komiknya walaupun sebenarnya sudah tamat dari beberapa bulan yang lalu. Sekarang lebih ke spin-offnya yang saya rasa lebih panjang daripada seriesnya sendiri WKWKWKWK

Aku suka sama webtoon ini lebih ke pengembangan dirinya Jukyung sih. Dimana dia awalnya dibully sama teman seangkatan lama lama berubah jadi wanita yang menakjubkan dan pede dengan dirinya sendiri. Walaupun harus ditutup dengan makeup terlebih dahulu. Walaupun jujur aja ya, alurnya tuh bertele tele banget sumpah. Saking bertele telenya sampai hatersnya lumayan banyak. Kayak astagaaa wkwkwkw.

Episode favorit saya banyak sih, cuman salah satunya adalah waktu Jukyung dandanin ibu pemilik restoran Jepang yang wajahnya terdampak kecelakaan sehingga merasa minder. Padahal anaknya gak papa dan anaknya itu pengen banget ibunya datang ke weddingnya, tapi si ibu ini ngotot gak mau terus akhirnya didandanin deh jadi cantik sama Jukyung.. dan itu yang jadi titik balik pandangan Jukyung terhadap dirinya sendiri 😀

The Second Marriage/Remarried Empress

Ini juga webtoon favorit saya karena pemeran utamanya, Navier itu savage banget lagi terlampau stoic. Even terlalu stoic bagi Heinry yang terlalu ekspresif (bahasa halusnya, wkwkwk). Ini ceritanya tentang Navier yang aslinya ratu kerajaan Dongdae, tapi lalu dilengserkan oleh suaminya sendiri demi seorang budak bernama Rasta (tapi orang orang manggilnya Trashta– saking sampahnya WKWKWKKWK).

Terus biar posisi ratunya bisa dipertahankan, dia pindah nih jadi ratu di kerajaan Barat yang berati dia nikah lagi sama yaitu, Heinry yang memang akan ditahbiskan menjadi raja setelah sang kakak meninggal dunia dan tidak menghasilkan keturunan.

Aku suka banget sama webtoon ini yang mostly latarnya itu bling bling tapi bling blingnya itu gak berlebihan. Tetap terasa elegan… Kecuali Rasta dengan gaun pengantin noraknya macam pohon natal WKWKWKWKWK

Terus juga banyak rahasia demi rahasia yang terungkap, terutama Heinry yang banyak banget darknya. Tapi dia tetap keliatan sincere terutama tentang perasaannya sama Navier yang, jelas banget dia sayang sama Navier. Dimana rasa sayang tersebut mengubah Navier yang sedingin kulkas, jadi sehangat stroberi Korea WKWKWKWK

Toko Permen Helianthus

Ini webtoon indonesia yang paling hangat buat saya. Ibaranya kayak lagi berteduh di rumah tua gitu terus disajikan teh, kurang lebih gitu perasaan saya sama webtoon ini.

Ceritanya simpel, tentang seorang mantan dokter yang buka toko permen warisan almarhum kakeknya. Tapi maknanya dalam banget bagi setiap personilnya. Rencananya kan ada tiga season ya, season pertama ini fokus pada Nana, salah satu pegawai Heliantus yang struggle banget sama traumanya gara gara ditolak masuk PTN, terus efeknya berlanjut sampai sekarang.

Kemala

Sumpah. I swear to God THIS IS THE BEST INDONESIAN HORROR EVER. Gile beneran dari segi art maupun plot ceritanya itu mantap banget sumpah aaaaaaaak adfakdshfkadsfhaskfhaklf. Yang paling khas dari webtoon ini adalah musiknya di setiap episode itu manggelegar banget.

Secara garis besar, Kemala ini adalah seorang yang meninggal lalu jadi kayak arwah pembalas dendam gitu. Tapi percayalah, secara keseluruhan ceritanya lebih kompleks dari sekedar pembalas dendam. Karena bakal ngelibatin IBLIS coy, yang mana iblisnya itu benar benar gak banget deh sumpah. Daripada horror, lebih ke studi tentang roh dan jiwa.

Selain Kemala, juga ada Lovebirds Diary yang mana merupakan versi romantis dari studi roh ini. Dan pengarangnya itu sama, mas Sweta Kartika aku padamu!

Leveling My Husband to the Max

Daripada webtoonya sendiri sebenarnya lebih suka terjemahannya si oma suka joget WKWKWKWK. Dia ini another reinkarnasi gitu dimana Amber (permaisuri seorang adipati/duke) yang meninggal lalu dihidupkan kembali buat mengulang masa lalu, sekaligus memajukan kembali kerajaan Timur yang lama dibikin gersang sama orang seng gak genah.

To be honest jauh lebih suka sama second marriage sih entah kenapa, tapi ceritanya ini not bad kok overall. Aku masih nungguin lanjutan ceritanya yang sekarang tetau dia vakum aja dong. Hadeh.

Berikut setelah ini adalah dua webtoon terbaik versi saia. Dan nominasi webtoon terbaik jatuh kepadaaaa *jengjeeeeng

Marry My Husband!

Gila! Ini adalah webtoon terbaik yang pernah aku baca. Setidaknya sangat mengena buat diri saya yang kurang lebih senasib dengan Jiwon di masa lalunya. Di mana masa lalu Jiwon ini sungguh kelam karena dikelilingi dua orang toxic, Soomin sahabatnya dan Minhwan suaminya. Masa lalu pahit inilah yang kemudian menghantarkannya pada kanker perut yang membuatnya meninggal dunia di tangan suaminya sendiri.

Diberi kesempatan kedua, ia bangkit kembali tepat pada tahun dimana ia akan menikah dengan Minhwan. Kalau kalian ngikutin cerita ini dari awal, bakal berasa banget, Jiwon wanita yang HEBAT BANGET SUNGGUHAN.

Mulai dari strategi balas dendamnya yang logis, sampai usaha menghidupkan kembali hidupnya bersama dengan pasangan sesungguhnya, Jihyuk dan sang kucing bernama Pang. Lalu kemudian dipertemukan dengan orang orang yang lebih sehat seperti trio Jihye, Eunho, Heeyeon yang ngebet banget pengen Jiwon jadi kakaknya, serta Juran wanita kuat dengan anaknya, Yeonji dan pasangan sebenarnya, Joonsuk.

Melihat Jiwon ini membuat aku merasa kok aku mau maunya gitu terus hidup dalam kungkungan toxic tapi kek gaada pilihan lain gitu. Jadi setelahnya aku berusaha membuat hidupku lebih ceria lah setidaknya begitu.

Kalian tau? Saking ngefansnya sama webtoon ini sampai saya baca dari translatean yang berbeda beda. Mau itu webtoon indo, naver korea, terjemahan versi gorgongage, witch, sampai webtoon inggris juga saya jabanin demi webtoon satu ini. Karena pengen pandangan yang beda beda aja versi terjemahannya.

Heartstopper

Berangkat dari Marry My Husband versi bahasa Inggris, aku nemu webtoon ini nangkring di banner paling atas. Dan ini adalah webtoon genre orientasi khusus pertama saia. DAN SAYA LANGSUNG SUKA AAAAAAAAAAAK. Dia ini tipe BL (boys love) tapi yang fluff gitu lucuu. Charlie yang overthinker ketemu sama Nick yang straightforward banget sifatnya. Tanpa menye menye langsung mengutarakan maksud keinginannya.

Ceritanya gak berpusat pada mereka sih, ada Elle sang transpuan yang ended up pacaran sama Tao Xu, terus ada Tara dan Darcy yang merupakan pasangan lesbian, sampai ada Harry sang homofobia yang kerjanya ngebuli orang mentang mentang dia adalah seorang crazy rich *HAHA

Berbeda dengan webtoon sebelumnya yang mostly dari Indonesia dan Korea, ini latarnya purely dari Inggris. Tepatnya sebuah kota kecil bernama Kent lah yang jaraknya jelas jauh dari London btw. Di ujung aja gitu wkwkwkw

Penulis webtoon ini juga punya karya lain yang mostly berupa novel. Ada kok cerita tentang kakak dan temannya Charlie di situ, lalu kemudian ceritanya lebih dalam dan berat dari heartstopper ini. Juga hampir di setiap karyanya itu ada trigger warning. Untuk heartstopper ini bakal ada eating disorder yang dialami Charlie, imbas dari pembulian yang ia terima pasca coming out sebagai gay.

Anyway ini juga ada versi netflixnya dan langsung kutonton hari itu juga. To be honest aku jauh lebih suka versi webtoon daripada netflix. Di sini Nick agak beda karakter dikit aja. Sebelumnya kan dia straightforward gitu, di sini malah kesannya gak tegas. Keselnya di situ sih wkwkwk terus Tao dan Harry juga makin ngeselin di netflix ini, kek just please leave them alone laaaah.

Tapi aku suka Darcy versi netflixnya, lebih lucu aja gitu dibanding versi webtoonnya. Tapi plotnya not bad at all sih. Terutama ada tema ensamble dan sports day yang gaada di webtoon. Sayangnya kurang dalam aja.

Kurang lebih begitu pembahasan webtoon kali ini. Nanti di lain kesempatan kalo ada yang baru lagi pasti diposting.

Curhat Sambil Menatap Kehidupan Baru :D

2022 sudah terlewati, sejak postingan terakhir Agustus itu saya belum menulis blog lagi. Hahahaha

Terlalu banyak hal yang saya lalui dan mostly (sayangnya ya), dilalui dengan keadaan yang kurang baik lah. Oktober 2022 saya mendapati kenyataan bahwa discord Korea Reomit dibubarkan. Penyebab umum yang bisa saya ungkapkan di sini adalah karena mas Hansol selaku owner itu memilih fokus untuk membuat konten. Garis besarnya seperti itu.

Namun, penyebab sebenarnya itu jauh lebih parah. Hanya saya tidak bisa cerita di sini karena ada banyak yang harus dijaga privasi dan nama baiknya. Jadi anggap saja seperti itulah keadaanya, biar waktu yang menjawab semua. Jelas saya pribadi kecewa dengan pembubaran itu. Terlebih pribadi mas Hansol.

Gak hanya mas Hansol saja, saya juga kecewa sama beberapa orang setalentnya, even juga CEO manajemennya dengan alasan yang berbeda. Saking kecewanya saya malu pernah bahas mereka di sini. Tapi balik lagi, apa yang terjadi ya terjadilah. Saya hanya bisa memaafkan dan fokus dengan diri saya sendiri yang… sebenarnya jauh lebih urgent bapak ibu :)))))

Itu salah satu alasan kenapa saya jarang banget posting di sini. Butuh waktu berbulan bulan untuk move on dari semua kekecewaan ini. Terlebih saya juga sibuk dengan urusan pribadi saya, seperti menyelesaikan porfolio kerjaan, magang, dan terakhir (sekarang ini) saya fokus mencari kerja. Belum lagi masalah percintaan dan mental saya yang jauh lebih parah chaosnya :)))))

Intinya saya diaduk sana sini, bisa dibilang porak poranda juga lah. Beberapa kali saya jatuh dan rasanya pengen nyerah aja, tapi aku ingat ada Tuhan dan iman yang harus saya jaga, juga ada harapan yang ingin saya wujudkan dalam hidup saya. Jadi selama ada Dia sebisa mungkin saya bertahan lah.

Walaupun sebenarnya, saya rindu didengarkan. Didengarkan oleh manusia langsung gitu. Terakhir saya didengarkan itu awal 2022, oleh seseorang yang sangat berarti di hidup saya yang juga secircle di discord lah. Sayang sudah jarang bersua lagi karena kesibukan dan masalah yang menggunung.

Aku gak tahu aku hanya butuh didengarkan sampai aku ketemu sama dia. Itu adalah hal terbaik di hidup saya, saat saya sedang gelap gelapnya. Dan aku makasih banget sama dia untuk itu 😀 Besar harapan saya untuk kembali didengarkan entah oleh dia atau siapapun yang punya kemampuan sama lah dengan dia. Gituuu

Di balik semua kemalangan saya, saya selalu dibuat beruntung oleh Tuhan. Di saat server bubar, ada beberapa server lain yang jadi penghibur lara saya. Termasuk satu server rahasia dan Illuminion (punyanya Cania Citta Irlanie– junjungan hidup saia).

Jasa mereka begitu besar, saya bisa jadi diri sendiri di dalamnya. Terutama kalau kalian liat postingan saya di Illuminion, semua rahasia hidup saya terbongkar sebelum waktunya. Haha. Selain itu juga saya juga bisa cerita tanpa rasa takut segala macam, sesuatu hal yang lama gak saya rasakan, apalagi di server sebelumnya.

Selain Illuminion, saya juga menemukan minat baru saya di olahraga. Yaitu F1, WKWKWKWK ini hasil ajakan teman saya yang maksa banget sebetulnya. Nunjukkin betapa hebatnya f1 gitu dan emang benar sih hebat. Tapi aku karena gak ngerti apa apa jadi ya menikmati aja sebagaimana layaknya penonton pada umumnya.

Kadang seru tau nonton drama driver dan constructornya di sini wkwkkw Ditanya favorit saya ya jawabannya Verstappen, Perez, dan Tsunoda (eh tapi saia juga suka Hamilton, Alonso, dan Gasly dong terus gimana /LHA). Constructor favorit saya ialah Red Bull, satu satunya constructor yang oke punyalah punya kebijakan dan mesinnya sangat luar biasa PUJA HELEN AJAIB.

Selain f1 saya juga ada beberapa film dan series baru yang saya tonton, webtoon yang gak kalah menariknya. Oh, tidak boleh ketinggalan beberapa youtuber baru yang muncul untuk menggantikan mereka yang mengecewakan hidup saya. Kapan kapan kalau waktu senggang lagi saya coba posting beberapa 😀 Kurang lebih sekian lah.

Hehe 😀

Seminggu Pasca Jeda Sosial Media

Sudah seminggu lebih sejak aku selesai jeda sosial media untuk pertama kalinya dalam hidupku dengan jangka waktu yang lama. Sebenarnya aku pernah sih lakuin ini sebelum sebelumnya tapi macam gak niat WKWKWKWKWK

Terus gimana keadaanku sejak istirahat sosmed btw? Ada beberapa hal sih. Yang pertama, aku bersosmed jadi beda. Yaaa aku akhirnya masih login instagram di laptop sih. Tapi cuman sedetik dua detikan abis itu udah. Udah jarang ngescroll story ataupun reels. Kalaupun scrolling ya aku auto mindful sih.

Oh, baru keinget. Aku sekarang di youtube itu udah stop histori pencarian maupun tontonan lagi. Yang berarti aku udah gak dapet rekomendasi youtube lagi.

Kek gini kurang lebih.

Seriusan ini keputusan yang terbaik sih dalam hidupku. Soalnya aku jadi gak perlu lagi tiba tiba nonton yang gak penting yang gak jelas asal usulnya lah. Juga lebih sehat secara mental karena home jadi bersih banget. Paling aku cek subscriptions aja dimana yang benar benar aku subscribe aja yang bisa ditonton.

Tapi ini.. WKWKWKWK serius deh awalnya itu aku gak sengaja. Gara garanya adalah tiba tiba di rekomendasi muncul video yang aku ngerasa aku gak nonton gitu loh. Udah gitu buanyak banget video aneh gak jelas yang jelas jelas gak aku like tapi muncul di playlist like. Walhasil fix ini aku kena hack. Hdh… Jadilah aku ganti password, set up 2FA, dan yaitu, matiin history. Masalah sudah selesai :3

Terus yang kedua adalah, jadi lebih produktif. Yes. Aku sekarang udah berani melamar pekerjaan, dan dah gitu jadi lebih mindful. Udah gak panikan lagi kayak beberapa waktu sebelumnya lah. Jugaaaa aku sekarang jadi lebih banyak ide project baru sih. Dan baca buku… uh… karena udah terkuras buat kerjaan jadinya aku belum sempat lagi nih baca buku (dan udah kebayakan main discord juga wkwkkw). Tapi aku usahain baca deh tar. Belum lagi bahasa Korea aku belum sempat lagi nih hdh

Tapi yang pasti, aku baca buku itu udah beda. Jadiii aku gak paksain baca dari awal, aku baca chapter yang aku suka atau yang aku perlu dari buku yang berbeda beda dalam satu hari. Gak mesti satu buku yang sama sih. Jadinyaaa sama kayak aku nonton youtube. Gituu

Terus yang ketiga adalah, aku jadi memutuskan untuk mendalami filsafat stoic (atau stoikisme). Ini aku dengar banyak dari Ferry Irwandi tapi aku baru implementasinya pas dua hari jelang liburan sosmed berakhir. Ini lagi lagi gak sengaja sih karena ada kejadian (gamau aku sebutin apa), terus tiba tiba akhirnya aku impulsif aku pengen stoic aja deh 😀 Alasannya yaaa buat ngurangin drama hidup aja. Juga lebih mudah buat aku ngelakuin urusan urusan termasuk lamaran kerja tadii.

Aku bakal cerita lebih lanjut soal stoic nanti di postingan selanjutnya. Tapi yang jelas sekarang hidupku jauuuh lebih baik 😀 Gitu aja sih

Mencerdaskan Kehidupan Bangsa itu Perlu Kebebasan (Review Buku The Kingpin Project oleh Vincent Ricardo)

Setelah bukunya Michael Shermer, akhirnya aku kembali mereview buku dan buku kali ini bukan e-book rek, melainkan buku fisik asli. Yap, untuk pertama kalinya aku membahas buku fisik yang aku dapat dari giveaway yang diadakan Kingin Project beberapa hari yang lalu.

Jujur rek, aku puengeeeen banget buku ini dari lama sejak Vincent merilisnya untuk pertama kali, tapi karena sadar yo gak punya duit jadinya aku nunggu dapat kerja atau uang yang cukup lah kayak gitu. Terus kalo dia ngadain giveaway ya aku ikutan, tanpa berharap bisa dapat gitu. Meskipun aku hanya ikut satu kali giveaway, DAN AKU DAPET DONG!

YAK AKU BISA DAPAT INI SECARA GRATIS DAN AKU TERHARU REK SUMPAH AAAAAAAAA

Senangnya berkali kali lipat dan langsung saya membacanya.

Layout

Aku sungguh terkagum sih sama fisiknya buku ini, yang mana itu dipublikasikan sama perusahaan yang Vincent bikin sendiri, vinci publishing. Kualitasnya beneran bukan main rek, kertasnya tuebel yang saking tebelnya, sampai aku pas buka halaman ngira ini aku kelewatan opo gimana yo WKWKWKWKWK saking tebelnya. But that’s a good point, jadi tulisannya gak terlalu nembus halaman selanjutnya yang gimana se.

Pemilihan fontnya juga oke banget rek, yaaa yang semestinya buku itu kek gimana sih ya. Covernya juga alus sih, kalau kamu melihat covernya sekilas itu udah kayak buku sains, padahal isinya jauh lebih dari sekedar sains, akan dibahas sesaat lagi setelah ini. Bukunya juga gak terlalu tebel kok, sekitar 220an lah. Jadi mestinya dalam seminggu kalian udah kelar baca bukunya, gituu. Bahasanya juga relatif ringan untuk ukuran buku akademis ya.

Sekilas Tentang The Kingpin Project

Waktu baca Bab I sekilas kayak, lha kok ucuk ucuk hukum termodinamika yak? Harap maklum sih saya lulusan SMA IPA abal abal jadi agak kurang mengerti konsep ini, lagi gak dijelasin di awal definisi termodinamika itu apa, malah dijelasinnya di beberapa halaman berikutnya yang kayak oooh gini tho termodinamika WKWKWK

Aku ada catatannya btw, itu di bukunya aku corat coret apa yang penting yang aku cerna dari isi bukunya. Jadiiii aku lebih enjoy baca di buku fisik ketimbang e-book lah, nah oke lanjut.

Pada prinsipnya, seperti yang ada di cover, buku ini menjelaskan cara menyelamatkan manusia dari kepunahan massal. Yang mana cara caranya ini menurut aku benar benar di luar nalar yang selama ini aku pahami gitu. Bukan teori evolusi, dia menggunakan semua gabungan teori kehidupan, kreativitas, pendidikan, sains, kebijakan publik dan terakhir adalah ekonomi.

Dunia ini kan ada masanya sendiri, dimana ada yang namanya entropi untuk menunjukkan akhir masa dunia ini. Entropi diciptakan semakin tinggi dan tidak bisa dibuat menurun sama sekali. Jika entropi berhasil mencapai puncak tertingginya, maka manusia akan punah, yang singkatnya disebut dengan kepunahan massal. Untuk menghindari kepunahan massal ini kita harus mencegah entropi makin naik lagi demi kemaslahatan manusia.

Mulai dari harus membenahi cara kita memandang hidup, terbuka terhadap SEMUA opsi yang bisa membuat kita bertahan hidup, memperbaiki sistem pendidikan yang tiada ujungnya, menyadari betapa pentingnya sains, memperbaiki sistem kebijakan yang tak kalah kacaunya dan yang terakhir adalah menciptakan kekayaan di tengah keterbatasan yang kita miliki.

Kurang lebih itulah isi bukunya. Ada buanyak bagian favoritku di buku ini. Pertama soal sains dulu deh, yang mana perdebatan sains itu selalu antara sains dengan pseudosains. Buku ini menjelaskan salah satu buku Michael Schermer (Why People Believe the Weird Things) secara sekilas dalam satu bab. Dimana yang bisa masuk kategori sains hanyalah sesuatu yang bisa diuji berkali kali untuk dicari kesalahannya dan bisa diperbaiki (falsifikasi), sedangkan pseudosains diuji berkali kali untuk dicari kebenarannya dan tidak bisa diperbaiki (tidak bisa difalsifikasi).

Kedua soal kreativitas, Vincent bikin ide baru sih soal kreativitas yang mana sains itu justru kreatif, meskipun orang cenderung melihatnya dia dalam ranah logis yang gak bisa dikoreksi atau divariasikan gimana. Nah balik lagi, sains itu kan bisa diuji berkali kali ya yang mana kalo salah bisa dikoreksi. Selain itu dari yang sudah ada bisa diciptakan ide ide baru untuk kemaslahatan masyarakat.

Jadi yang kreatif itu gak cuman kayak musisi atau sastrawan, tapi juga bisa penerjemah kreatif, data analyst kreatif, pengacara kreatif dan lain sebagainya. Yang intinya adalah semua orang bisa jadi cerdas, kalau sudah cerdas berati bisa kreatif dong? Ya kan? Biar bisa jadi cerdas dan kreatif itu kita perlu jadi orang yang terbuka. Terbuka seperti apa? mau keliling melihat situasi sekitarnya, kritis terhadap pertanyaan tertentu, dan mau terbuka terhadap setiap ide yang ada, sekalipun berbeda dari dirinya.

Ketiga soal kebijakan publik, nah ini nih bagian paling seru. Kalian kalo udah beli buku ini wajib buka halaman 147 sampai 164. Itu benar benar inti kebijakan publik yang harus diperbaiki SEJAK AWAL INDONESIA MERDEKA. UDAH SALAH KONSEP BOK. Terutama salah konsep terhadap pancasila. Bukan berati Vincent dan aku jadi anti pancasila ya. Ya enggak, justru kita memperbaiki posisi dan tafsir pancasila yang sebenarnya, setelah diputarbalikkan sedemikian rupa akibat politisi yang manipulatif.

Salah tafsirnya gimana? Yang pertama soal posisi pancasila itu sendiri (dalam konstitusi ya btw). Yang kedua adalah debat tafsir soal sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Ini sama banyak orang diartikan sebagai kewajiban SELURUH WARGA INDONESIA untuk memeluk agama tertentu. Padahal dari sejak awal perumusan Pancasila sampai merdeka itu tidak pernah memerintahkan seluruh warga untuk beragama, ini hanya kompromi atas semua rakyat Indonesia yang memang beragama. Bahkan Soekarno sendiri bilang, atheis juga mengakui sila ini untuk menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang takut akan Tuhan.

Pembahasan pancasila ini jujur adalah debat terbesar yang aku temui sepanjang hidup– paling tidak sepanjang aku belajar dan meneliti tentang politik dan kebijakan publik. Debat antara nasionalis-sekuler dengan agamawan. Bahkan Johannes Latuharhary (anggota BPUPKI dan dia orang Kristen loh!), meminta agar sila Ketuhanan ini jangan disebut sebut karena akan menimbulkan keegoisan penganut agama masing masing. Nah loh!

Udah gak heran sih kalau ngeliat konflik berlandaskan agama, ya ini kurang lebih penyebabnya.

Untuk pembahasan lebih lengkapnya udah ada di video ini yang jauh lebih mencengangkan jujur, daripada yang udah dibahas di bukunya sendiri. Yang mana membuat saya ingin segera pergi ke Perpustakaan Sekretariat Negara.

Melalui buku ini juga aku jadi makin yakin terhadap diriku sendiri, terutama ini… bagian yang paling favorit dari buku ini adalah, cari makna dan tujuan hidup tuh sia sia. Maka dari itu kita ciptakan makna kita sendiri dan hidup di dalamnya :”””) Sejak saat itu aku berusaha bertahan hidup dan menikmati hidup tanpa harus mencari tujuan. Ini harus dimengerti semua orang sih terutama yang masih wondering terhadap tujuan hidupnya apa.

Morty sadar meskipun hidup tidak ada artinya, bukan berati ia tidak bisa menikmati apapun selagi ia masih hidup.

Postingan ini hanyalah sedikit dari isi buku yang memang udah lengkap banget untuk menghindari kepunahan massal. Maka dari itu, kalau mau isi buku yang lebih lengkap yo beli lah bukunya :))))) Udah ada kok di e-commerce.

Menutup pembahasan ini, saya hanya berpesan bahwa hidup itu hanya sekali, maka dari itu nikmatilah dan kecap manisnya kehidupan itu sendiri 🙂

Argumen Saya Tentang Sosial Media

Setelah menonton The Social Dilemma kemarin aku memang memutuskan untuk jeda dari sosial media untuk beberapa waktu, dan kini sudah masuk hari ke… enam.

Terus aku gimana btw apa aku baik baik saja? Partly yes, partly no. Partly yes karena lebih banyak waktu untuk hal lain (kayak aku lebih sering nulis blog ini daripada sebelumnya WKWKWKWK like hari ini malah lebih dari sekali). Selain itu aku jadi ada waktu buat menggunting kuku dan membaca buku. Entah itu buku fisik maupun elektronik.

Terus juga aku bisa lumayan fokus untuk menyelesaikan pekerjaanku, dan lebih produktif. Karena biasanya sebelum jeda kan aku buka sekaligus. Youtube, instagram, bahkan facebook sesekali. Juga discord. Jadi kayak gak ada waktu untuk hal lain setelah kerja dan duniaku abis itu cuman cek ig, youtube, discord udah. Tapi pas jeda ini aku cuman buka youtube sesekali dan begitu kerja hal pertama yang aku buka adalah, kaggle. Yes, kaggle.

Partly no-nya kenapa? Karena aku masih mengecek youtube kemudian discord, aku gak sepenuhnya kerefresh jujur. Karena aku lumayan sadar kalo pikiranku terganggu jika aku ketinggalan topik, aku takut didemote, takut dibilang gak profesional, takut tidak membuat topik yang gimana dan sebagainya. Tapi per hari ini, aku udah nemu pattern bahwa sesungguhnya yang aku takuti tidak sepenuhnya benar.

Dan jujur, itu yang bikin aku lebih rileks. Yaaa aku sudah already rileks sebenarnya tetapi memahami yang barusan inilah, aku jauh lebih rileks.

Oke so, kenapa judulnya begini btw? Karena aku pengen bikin argumentasi tentang sosial media. Mungkin orang bisa menganggapku radikal kenapa kok langsung jeda gitu aja. Mungkin juga orang bakal mikir aku bakal menghapus akun sosial media (which is soooo ridiculous in any way WKWKWKWK).

Ini adalah argumenku tentang sosial media setelah rehat sejenak.

Satu : ‘Sosial Media Berbahaya’ itu Konyol, Sebelum Berhenti Main Sosial Media

Aku termasuk salah satu yang gak percaya sebelumnya kalo sosial media itu sangat berbahaya. Mungkin ini juga dipengaruhi oleh ortu yang tidak sensitif melarang anaknya bertemu dengan teman dari sosial media karena berbahaya. Padahal ini hanya masalah betapa jarangnya orang memberi argumen yang tepat, tentang bahayanya sosial media itu sendiri.

Sampai aku sadar sepenuhnya, saat aku berhenti main sosial media untuk sementara waktu. Aku jadi sadar pattern aku ketika main sosial media itu sangat tidak sehat. Aku tanpa sadar bisa scrolling feed, story di instagram. Aku juga bisa menonton youtube tanpa waktu. Aku setiap posting sesuatu di Instagram berharap dilihat sama doi atau dapat likes dari semua orang, apalagi doi. Dan ketika aku lakuin itu semua aku jadi pusing. Tapi udah pusingpun tetap aja dilakukan karena ya memang sekecanduan itu. Yes, argumen sosial media bikin kecanduan adalah benar.

Dan saat aku berhenti itu semua, aku jauh lebih sehat dari sebelumnya. Selain itu aku juga bakal menerapkan standarku bersosial media ketika aku sudah kembali nantinya. Bahwa aku gak akan terganggu kalo aku ketinggalan info, maupun topik. Selain itu juga aku gak akan akses instagram lewat komputer dalam waktu yang lama. Apa yang ada di hape itu di hape saja, yang bisa di komputer dan hape sekaligus, yaudah.

Dua : Tidak Ada yang Berniat Jahat, Saat Sosial Media Dibuat

Aku sepakat sama beberapa mantan pemrakasa sosial media bahwa awalnya mereka tidak didesain sejahat ini. Karena segala sesuatu berawal dari hal simpel kan? Facebook awalnya untuk menghubungkan semua orang, Twitter sama fungsinya. Kemudian Instagram murni untuk seniman foto, google membantu mencari tugas, dan youtube untuk membuat memori. Semua website memang awalnya dipercaya untuk membantu banyak orang. Yang akses internet era 2010an harusnya ngerti akan hal ini.

Tapi, semua orang akan gelap mata ketika mereka berhadapan sama yang namanya, duit. Lagian memang gak ada yang gratis kan di dunia ini. Mereka mengandalkan investor awalnya tapi toh mereka gak enak terus terusan mengandalkan uang yang bukan hasil jerih payah sendiri. Juga mereka gak mungkin membuat program berbayar yang gak semua orang minat.

Jadilah mereka membuat bisnis model dan bisnis model satu satunya yang dijalani adalah, adsense. Iklan. Makin banyak iklan makin banyak profit yang masuk ke kantong mereka, kemudian mereka memasang iklan di tempat lain yang belum terjangkau dan gitu aja terus. Wajar jika beberapa praktisi menganggap ini sebagai model kapitalisme baru. Karena mereka mengeruk keuntungan sebesar besarnya dari ads yang merupakan hasil kita menggunakan sosial media dalam waktu yang lama, sampai titik darah penghabisan.

Belum lagi mereka mendesain sistem sesuai dengan keinginan dan kepercayaan penggunanya, sehingga orang yang memakai tenggelam dalam dunianya sendiri dan tidak mau mencari hal yang lain yang berbeda dari dirinya. Ya apalagi selain untuk memaksimalkan keuntungan, gak mungkin kan benar benar berniat untuk menghancurkan dunia? Tapi tanpa sadar sudah membuat kekacauan dimana mana.

Discord setahuku satu satunya yang tidak menggunakan bisnis model seperti itu. Mereka murni mengandalkan discord nitro yang memang semua orang minat karena benefitnya (aku sendiri belum sih karena belum ada duit WKWKWKWK). Tapi apa mau youtube dan lain sebagainya kek gitu? Belum tentu juga.

“Terus Grab? Gojek? Tokopedia apa mereka gak ngambil keuntungan?” mboh… mereka itu bukan sosial media :))))

Tiga : Kamu Gak Perlu Ekstrim Sampai Harus Menghapus Sosial Media Karena Hal Ini

Aku kurang setuju sama Jaron Lanier, salah satu yang diinterview di film itu tentang sampai harus menghapus sosial media. Abisnya gimana ya, kita sekarang suka gak suka masih butuh sosial media. Seperti argumen pertama itu tadi, awalnya kan gak kayak gitu. Jadinya ya kita fokus pada apa yang baik dan gunakanlah itu. Kita masih butuh sosial media untuk terhubung dengan hiburan, pembelajaran, penelitian, dan pekerjaan. Kita juga masih butuh sosial media untuk model koordinasi versi simpel, juga butuh sosial media untuk aktualisasi diri, berargumen misalkan.

Yang perlu kita lakukan adalah caranya bersosial media itu sendiri. Kita kendalikan apa yang pengen kita nonton, dan apa yang butuh kita tonton. Jangan berlebihan. Kalau sadar ketika kita sudah kelamaan scrolling dan nonton, apalagi sampai lupa makan dan butuh tidur sebaiknya distop saja.

Juga kita jangan terlalu mencari validasi orang orang tentang apa yang sudah kita posting. Likes, views, subscribes, dan komentar bukan syarat kita untuk bertahan hidup. Makanya ketika orang menggantungkan penghasilan di sosial media itu agak berbahaya, apalagi hanya sebagai influencer tanpa keahlian tertentu. Karena dunia ini sangat fragile saudara saudara :)))) Dan keputusan youtube membuat adsense itu agak kurang bijak sebenarnya. Selain merusak cara bertahan hidup, juga merusak kualitas konten yang ada…. kalo hanya itu yang dikejar.

Kurang lebih itu, tiga argumen aku soal sosial media. Semua tergantung apakah kita mau mengendalikan sosial media, atau dikendalikan sosial media. Ini adalah hal yang bisa kita kontrol, sebisanya kita. Seandainya semua orang mau sepakat, untuk hal ini saja, gak mustahil kok untuk sosial media mengubah model bisnis mereka yang jauh lebih berpihak pada kemanusiaan.